Bagi setiap muslim, Ramadhan adalah hadiah yang memberikan keberuntungan. Setiap kali datang Ramadhan, para malaikat yang mengetahui rahasia berseru, “يا باغي الخير أبْشر”, (wahai pecinta kebaikan, bergembiralah!). Pada bulan Ramadhan, pintu-pintu neraka ditutup, pintu-pintu surga dibuka, dan setan-setan dibelenggu. Terlebih lagi, di bulan ini, terdapat satu malam yang nilainya lebih utama dari seribu bulan.

Untuk mendapatkan keberuntungan itu, maka Allah mewajibkan setiap orang yang beriman untuk berpuasa. Kewajiban puasa ini merupakan kewajiban yang juga ada pada kaum-kaum beriman terdahulu, sebelum ummat Nabi Muhammad (saw). Terkait keutamaan Ramadhan ini, Nabi (saw) pernah berkata bahwa Islam dibangun di atas lima perkara: salah satunya adalah berpuasa di bulan Ramadhan. Dalam Islam, tidak ada kewajiban puasa selain puasa di Ramadhan.

Hakikat dari puasa yang juga menjadi rukun puasa adalah mengendalikan hawa nafsu. Menahan diri dari semua keinginan hawa nafsu baik yang dibolehkan dan yang tidak dibolehkan syariat dan hal itu yang menjadi sebab batalnya puasa. Batasan pengendalian hawa nafsu ini berlaku sejak fajar hingga matahari tenggelam. Hanya mereka yang benar puasanya, yang akan mendapatkan keberuntungan Ramadhan. Yakni, mereka yang mengendalikan hawa nafsu selama berpuasa. Jika tidak, mereka hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja.

Semoga Ramadhan ini menjadi kebaikan untuk kita dan penghambaan kita yang diterima. Seperti doa yang dianjurkan Nabi (saw),
اللّهمّ سلّمني إلى رمضان وسلّم لي رمضان وتسلّمه منّي متقبّلا
(Allahumma sallimni ilaa ramadhaan wa sallim lii ramadhaan wa tasallimhu minnii mutaqabbalaan)
Ya Allah, selamatkanlah aku kepada Ramadhan, dan selamatkanlah Ramadhan untuk aku, dan selamatkan Ramadhan dari aku demi ibadah (aku) yang diterima.

———
Dan, jangan terlupa untuk terus mendoakan keselamatan bagi kaum muslimin di Indonesia, di Palestina, dan di negeri-negeri lainnya. (Das)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *