Ibarat sebuah tahapan perlombaan, maka Ramadhan adalah tahapan dalam perlombaan yang memiliki banyak bonus. Tetapi, perlu tiket masuk untuk ikut perlombaan tersebut. Tiket masuk tersebut adalah puasa Ramadhan itu sendiri. Karena itu, amalan yang utama di bulan Ramadhan adalah puasa Ramadhan. Tidak ada keutamaan utama selain ini, dan menjadi kecelakaan jika ditinggalkan tanpa sebab yang dibenarkan.
Namun demikian, ada sejumlah amalan yang sangat dianjurkan Nabi (saw) di bulan Ramadhan. Pertama, makan sahur (suhur) di waktu sahar, yaitu di waktu menjelang subuh. Di saat suhur adalah momen barakah dan dikabulkannya doa (istijabah). Tinggalkan hal yang melalaikan di waktu sahar. Maka perbanyaklah doa Lailatul Qadar, “اللّهمّ إنّك عفوّ تحبّ العفْو فاعْف عنّي” (allahumma innaka ‘affuwun tuhibbul afwa fa’fu annii).
Kedua, menyegerakan berbuka saat maghrib tiba. Berbuka adalah salah satu dari dua kebahagiaan orang yang berpuasa. Satunya lagi adalah saat bertemu dengan Tuhannya. Menyegarakan berbuka merupakan sunnah Nabi (saw), menyambut rahmat dari Allah. Menundanya adalah bukan suatu kebaikan. Saat berbuka juga merupakan momen istijabah. Perbanyaklah doa, mintakan ampunan dan surga.
Bersambung..
Semoga Ramadhan ini menjadi kebaikan untuk kita dan penghambaan kita yang diterima. Seperti doa yang dianjurkan Nabi (saw),
اللّهمّ سلّمني إلى رمضان وسلّم لي رمضان وتسلّمه منّي متقبّلا
(Allahumma sallimni ilaa ramadhaan wa sallim lii ramadhaan wa tasallimhu minnii mutaqabbalaan)
Ya Allah, selamatkanlah aku kepada Ramadhan, dan selamatkanlah Ramadhan untuk aku, dan selamatkan Ramadhan dari aku demi ibadah (aku) yang diterima.
———
Dan jangan terlupa, untuk senantiasa mendoakan kebaikan untuk kaum muslimin di Indonesia, di Palestina, dan di negeri-negeri lainnya